Kamis, 01 April 2010

Waktu ku dan waktu mu


baca dan perhatikan...

Wach saya minggu depan saya sebagai MC,
besok saya ngiring ibadah main gitar ,
besok saya menjadi singer ,
2 minggu lagi aku kesaksian pujian ,
besok latihan koor,
2 hari lagi saya jadi keyboardis ,
saya besok menjadi usher ,
saya nanti menjadi pembawa renungan ,
duh 2 minggu lagi saya ada rapat ,
duh saya harus membuat konsep acara,
duh saya harus mencari peralatan buat ibadah ,
aduh saya harus mencari dana dmn lagi yach ,
saya setiap hari harus mendoakan acara ini dan doakan teman2 pelayan dan jemaat dan lain2 ,
wah saya hampir lupa saya ada Kelompok kecil (untung masih inget) ,
wach iya nanti saya doa syafaat ,
penerima tamu ,
Nah iya ada proyek ketaatan ,
untung saat teduh ku setiap hari masih lancar...
OH yaa. aku mau PA in sati pasal nieh... dah lama engga PA.


“ Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah” (Kolose 3:23-24)

Saya bersyukur karena saya masih mampu menjadikan Tuhan No 1 dari segala hal nya.Tetapi masih ada sesuatu yang kurang dan yang tersulit


" Yaaa... anak-anak Tuhan seharusnya membuat kehidupan orang-orang di sekitarnya tidak lagi hambar dan berada dalam terang kasih Tuhan serta penyertaan Roh Kudus karena dipenuhi oleh cinta kasih yang ditunjukkan melalui sikap dan perilaku anak-anak Tuhan kepada orang-orang di sekitar mereka.

Anak-anak Tuhan haruslah mengingat, di sekitar mereka masih banyak jiwa-jiwa yang belum mengenal dan percaya kepada Kristus, atau jiwa-jiwa yang sudah percaya namun masih setengah hati menjalani prinsip iman Kristen mereka.

Mereka inilah yang harus kita layani . Prinsip pelayanan Firman Tuhan yang paling mudah, dapat kita lakukan dengan menunjukkan sikap dan perilaku kalau kita adalah bagian dari anak-anak Tuhan. Dalam hal ini, kita menjadi garam serta terang dunia melalui sikap dan perilaku kita.

Janganlah kita merasa cukup menjadi Kristen dan tidak berbuat apa-apa kepada mereka yang belum mengenal Kristus. We must do something. Kita harus memiliki keteguhan iman yang selalu berkobar-kobar untuk menunjukkan bahwa hidup dalam penyertaan kasih Tuhan itu indah adanya.

Oleh karena itu, sudah selayaknya kita bersikap aktif menunjukkan kepada banyak orang bahwa hidup di dalam terang jalan Tuhan, yang dipenuhi oleh kasih dan sukacita surgawi, akan membawa kehidupan setiap orang yang ingin berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan pada pencerahan hidup, seperti yang mereka butuhkan, seperti yang mereka inginkan...

Tuhan Yesus Memberkati kita semua.

.petikan dari Sarlen Julfree Manurung


Baca dan perhatikan ini lagi bandingkan yang ada di atas...

Masih banyak teman-teman ku yang belum mengerti pelajaran yang saya mengerti
Ada teman saya membutuhkan pertolongan saya (padahal hari ini saya jadi MC)
Mama saya minta bantu saya untuk mencuci piring (padahal saya hari ini ada rapat)
Papa saya minta di pijit (duh saya ada latihan koor sekarang)
Teman saya sedih dan nangis (gimana yach sekarang gw lagi gitarin ibadah nieh)
Adik ku ingin kan aku main bareng dia (yech ga tau apa gw mau kesaksian pujian)
abng minta di temenin besok benerin komputer (aku masih banyaj peralatan yang masih harus aku cari)
Besok teman ke khosan minta di ajarin (yach jangan besok gw ada kebaktian

"menyedihkan ???? "

Mungkin ini sedikit berlebihan. Tetapi secara tidak langsung waktu kita memang sudah terbagi.
Sekali mari kita yakinkan dan Pastikan apapun yang kita perbuat adalah :

“ Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah” (Kolose 3:23-24)



Tapi itu bukan alasan , karena memang itulah yang seharusnya kita perbuat.

Ku buat notes ini mengindikasikan untuk teman-teman ku yang terbagi waktunya.
Ku buat notes ini untuk mama dan papa yang sangat merindukan kehadiran ku.
Ku buat notes ini untuk sahabat dan teman-teman terdekat ku.
Ku buat notes ini untuk Mereka yang terlewatkan waktunya.

Inilah konsekuansi yang harus kupilih
dan inilah janji ku :

satu detik tersisa aku berikan untuk mu hingga dalam doa ku ,
satu menit tersisa aku berikan waktu ku untuk menyapa kalian teman2 ku
satu jam tersisa aku berikan untuk bersama - sama dengan mu untuk mencurah kan isi hati mu kepada ku
Satu hari tersisa aku akan menceritakan hal apa yang membuat aku harus membagi waktu ku dengan mu
dan aku akan mengajak mu bersama ku untuk sama - sama melayani.
hingga suatu saat Kau , Saya , Kami , Kita dan Mereka akan bersama selamanya Bersama NYA ...

Tangisan seorang Ayah


Kejadian ini sekitar bulan desember. Ketika saya berkunjung ke salah satu rumah saudara saya.Dalam hal itu kedatangan kami adalah untuk penghiburan.Karena adik sepupu saya meninggal 2 minggu sebelumnya.Saya benar-benar menyempatkan waktu saya untuk memberikan penghiburan karena sebelumnya saya tidak bisa hadir di pemakaman karena satu dan lain hal , dan juga mereka adalah saudara saya yang begitu menyenangkan buat saya.

Hal yang mengherankan adalah ketika saya menyaksikan sosok yang setiap saatnya begitu humoris menjadi begitu tenang dan begitu dingin. Karena kejadian ini bukan yang pertama kali dia rasakan (bukan bermaksud untuk sok tahu ini hanya pandangan saya saja * maaf kalau kata saya kurang tepat) karena sebelumnya sekitar berapa tahun yang lalu anaknya yang begitu dia sayangi mengalami kejadian yang sama dan dia begitu tenang dan tetap humoris ( saya rasa dia juga mencoba memendamnya).Hal itu lah yang menjadi perbandingan saya. Karena saya sedikit mengerti ayah ini .Dia memiliki rasa sayang yang sama ke setiap anaknya.Jadi kalau dia beitu diam kenapa dia tidak seperti ini pada anak nya yang pertama kali di panggil Tuhan.

Hingga banyak pertanyaan dalam benak saya...

"Apa kepergian anaknya yang ini dia begitu terluka ??"
"Apa ini batas kelemahan seorang ayah ?? " (karena ini yang ke dua kalinya)
"Apa dia sebnernya ayah yang lemah ???"
"Apa dia sudah stress ??"

Duh saya seperti seorang psikologi yang berusaha membaca pikiran seseorang yang tidak biasanya saya kenal. Biarpun dalam kondisi seperti ini saya yakin dia masih bisa tetap tegar.Saya yakin ada hal pemikiran yang tidak saya selami sebagai seorang anak.Karena seperti itulah seorang ayah berpikir dan memang sulit untuk kita mengerti sebagai seorang anak.Hingga saya mendapat bocoran dari mama saya ,mungkin karena dia memperhatikan saya selalu memperhatikan Ayah ini.Hingga mama saya berkata

" Tahu kau kenapa bapa uda mu terdiam ??? "
" Apa ? " tanya saya
" Karena semua anaknya tidak ada yang benar , da yang jadi preman , ada yang kerjanya serabutan dan ada kerjanya ga jelas (keluar malam ).Kalau yang satu ini engga di urus bakaln sama seperti abang-abng dan kakak nya. menunjuk anak yang paling kecil yang masih sekitar 2 smp "

Serentak saya terkejut,karena memang sebelumnya hal tersebut tidak terpikirkan oleh saya.Dan seketika juga saya hampir sama dengan ayah tersebut,Diam dan berfikir. mungkin dalam pikiran kami yang berbeda,Saya berpikir diri saya sebagai anak dan dia berpikir sebagai seorang ayah.Saya harus mengakui saya pun berusaha untuk menahan air mata saya dan berusaha tenang seperti yang di lakukan seorang ayah tersebut yang begitu dingin.Tapi saya masih mencoba untuk ingin tau apa yang dia pikirkan, karena apa yang di sampaikan oleh mama saya itu benar atau tidak ???

Tibalah waktu mengatakan sedikit patah kata untuk keluarga tersebut dari setiap orang yang hadir.Singkat waktu gliran saya yang mengucapkan kata-kata penghiburan , di saat saya mencoba memulai kata-kata saya ,raut mukanya bertambah sedih. Saya semakin bingung dan mencoba biasa saja.Hingga saya selesai mengucapkan kata-kata ku.

Hingga inilah waktu yang saya tunggu.Saya mencoba mempersiapkan diri saya menjadi pendengar yang baik. Karena apa yang akan saya dengar adalah rahasia terbesar yang ingin saya ketahui.

Inilah kesimpulan dari kata- kata ayah tersebut " saya adalah bukan ayah yang baik, semua anak-anaku tidak ada yang benar.Aku kecewa dengan mereka,.Hingga meninggal pun aku belum bisa memberikan yang terbaik untuk dia (almarhum adik saya).Mungkin yang masih hidup ini pun akan sama dengan yang sebelumnya, yang kecil ini juga akan sama kalau dia masih di sini. Saya bingung harus perbuat apa lagi.saya tidak punya apa-apa lagi.Saya miskin harta dan saya misikin masa depan. Saya menyerah." dan ayah tersebut tidak mampu untuk menahan tangisnya lagi dan dia menagis.

Singkat dan itu mengetuk jauh kedalam hati saya sebagai anak. Seorang Ayah mengatakan Menyerah???
Sepintas saya melihat ayah saya. Apa yang saya perbuat pernah membuat ayah saya berkata menyerah.
Apa setiap anak berpikir apa yang mereka perbuat membuat ayah mereka menangis??
Karena mungkin setiap ayah menangis menjauhi pandangan kita hingga kita tidak menetahui dia telah menangisi kita.
Ini adalah hal kecil yang bisa saya bagikan.Karena saya sulit untuk menyimpulkan.Biarkan ini menjadi intropeksi untuk kita sebagai anak. Mari kita lakukan yang terbaik untuk setiap ayah yang ada di dunia ini.
Saya mencinta ayah saya dan saya akan melakukan yang terbaik untuk tidak mencucurkan setes air mata kesedihan dari ayah saya. Ayah saya akan menagis ketika saya berdiri jauh lebih tinggi dari dirnya hingga dia berkata. “ Aku bangga “

Lets sing “ Seperti Bapa Sayang Anaknya “

Tuhan memberkati.